Materi Dasar Animasi 2D Tingkat Kelas 11 SMK







BAB 1
        
     Prinsip dasar animasi pertama kali diperkenalkan oleh animator kawakan dari Walt Disney Studios, yaitu Frank Thomas dan Ollie Johnston, sekitar tahun 1930 yang ditulis dalam bukunya berjudul “ The Illussion of Life ”. Fungsi Utama dari Prinsip – prinsip Dasar Animasi adalah agar setiap animasi yang dibuat kelihatan menarik, dramatis, dengan gerakan yang alami. Pada dasarnya prinsip animasi adalah teori dasar fisika yang di aplikasikan pada animasi karakter. Namun Prinsip animasi adalah teori dasar yang wajib dimiliki oleh animator menghidupkan karakter animasinya. Hal ini berarti Prinsip animasi dijadikan pedoman untuk setiap gerakan, ekspresi, dan mood dari si karakter atau tokoh. Fungsi Tambahan dari prinsip animasi adalah untuk media hiburan, media presentasi, dan media promosi atau iklan

BAB 2

     12 prinsip animasi muncul untuk menciptakan hasil animasi yang menarik, dinamis dan tidak membosankan. Prinsip animasi tersebut diciptakan atas dasar sebagai teori dasar yang bersifat wajib dimiliki dan dikuasai oleh para animator untuk menghidupkan karakter animasinya. Animator harus lebih memiliki ‘kepekaan gerak’ daripada ‘hanya’ sekedar kemampuan menggambar. Gambar yang bagus akan percuma tanpa didukung kemampuan meng-’hidup’-kan. Sebagaimana definisi dasar animasi yang berarti: membuat seolah-olah menjadi hidup. Kedua belas Prinsip tersebut meliputi : squash and stretch, anticipation, Staging, Straight Ahead And Pose to Pose, Follow Through And Overlapping Action, Slow In And Slow Out, Archs, Secondary Action, Timing, Solid Drawing, Appeal, Exaggeration .

BAB 3

     Storyboard adalah serangkaian sketsa dibuat berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu urutan (alur cerita) elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia (animasi, film, game, dll). Pada awalnya storyboard merupakan kumpulan dari kertas gambar yang berisi rangkaian-rangkaian kejadian dalam sebuah produksi film, termasuk film animasi. Hal ini akan menjadi kerangka dasar bagi sutradara atau pembuat scenario tentang bagaimana sebuah film seharusnya berjalan. Begitu pula halnya dengan pembuatan aplikasi multimedia interaktif. Secara lebih rinci storyboard dalam pembuatan produk multimedia bertujuan untuk:

a. Sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, dan kameramen
b. Memungkinkanseorang pembuat film untuk memprevisualisasikan ideidenya c. Sebagai Alat untuk mengkomunikasi ide kesuluruhan film 
d. Menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita 
e. Berperan dalam pewaktuan (timing) pada sequence, percobaanpercobaan dengan sudut pandang kamera, perpindahan dan kesinambungan (countinuity) antara elemen – elemen dalam sebuah frame

Pembuatan storyboard dan storyline sering menjadi satu kesatuan yang saling mendukung terdiri dari beberapa adegan yang tersusun dan didalamnya terdapat:
 -Bagian Judul: Berisi tentang Judul, Episode, Scene, dan Halaman  
 - Bagian Sub Judul: Berisi tentang Penjelasan Take shot, Panel, Squence, Lokasi, dan    Setting Waktu 
 -Bagian Visual: Berisi tentang Gambaran adegan dengan menyisipkan visual atau foto,  grafis, dll. Anda juga dapat mencakup teks yang akan ditampilkan di layar, atau Anda dapat  membuat bagian lain untuk teks.
 - Bagian Audio: berisi tentang uraian audio yang akan melengkapi berupa nama dari file  musik atau rekaman, dan atau efek suara (SFX) yang akan bermain di layar masing- masing. 
 -Bagian Dialog/Action: berisi detil action dan pergerakan kamera (framing, angle) serta  dialog adegan (jika ada) 
- Bagian Properties: berisi tentang penjelasan artistic, property, wardrobe, dan Timing/  durasi
 Bagian bagian tersebut penempatan dalam template bisa di sesuaikan dengan kebutuhan  masing masing studio

BAB 4

     Animasi tradisional adalah teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Animasi tradisional juga sering disebut cel animation. Cara kerja animasi Teknik Celluloid (kadang-kadang disebut cell saja) ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera di dalam ruangan yang serba hitam.Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak. Jenis jenis animasi traditional terdiri dari, Zoetrope (180 AD; 1834), Thaumatrope (1824), Lentera ajaib, Phenakistoscope (1831), Buku Flip (1868), Praxinoscope (1877) Tahapan untuk proses membuat animasi terdiri atas 3 tahapan utama yakni pra produksi, produksi dan pasca produksi

Source from : landungsotoayam.blogspot.com with a little change

Komentar

Postingan Populer